75.Penggunaan Modal Auxiliary DALAM BAHASA INGGRIS

Oleh: Annisa Rahma Fiani
Macam-macam Auxiliary Verb
  1. is, am, are
  2. be, been, being
  3. was, were
  4. do, does, did
  5. have, has, had
  6. can, could
  7. will, would
  8. may, might
  9. shall, should
  10. must
  11. ought to
  12. need, dare
Penggunaan Auxiliary Verb
1. Linking Verbs
Adalah kata kerja bantu yang berfungsi untuk menghubungkan antara subyek dan predikat. Adapun kata kerja bantu yang dapat berfungsi sebagai linking (copulative) verb yaitu: To Be = (am, is, are, was, were, be, being dan been).
Contoh:
  1. She was at my house yesterday
  2. I am a doctor
2. To do, does, did dan done
  • Dapat berfungsi sebagai kata kerja biasa yang berarti mengerjakan.
Contoh:
  1. She did her homework yesterday.
  2. 1 do my homework every day.
  • Sebagai kata kerja bantu dalam membentuk kalimat tanya, kalimat menyangkal (negative), atau jawaban singkat.
Contoh:
  1. Did you go to church yesterday?
  2. Does he come to your house?
  3. Do you know about Anne? Yes, I do.
3. Have – has dan had
  • Berfungsi sebagai kata kerja biasa yang berarti “mempunyai”.
Contoh:
  1. I have a new care.
  2. She has much money.
  3. He had two cars last year.
  • Sebagai kata kerja bantu dalam membentuk Tense, misalnya present perfect tense, past perfect tense dan sebagainya.
Contoh:
  1. She has bought a new car.
  2. He had studies French.
  3. She has been working here for 12 years.
Penggunaan Modal Auxiliary
Catatan:
  1. Dalam sebuah kalimat tidak boleh ada dua buah modal auxiliary. Kalau Anda dihadapkan dengan 2 buah modals (Dalam bahasa Indonesia, misalnya, “saya harus bisa …” maka modals yang kedua, harus diubah ke bentuk lain yang mempunyai sama arti.
  2. Kata Kerja sesudah modal auxiliaryharus bentuk pertama.
CAN
Dipakai untuk menyatakan:
1. Kesanggupan atau kemahiran seseorang.
Contoh:
  1. She can sing beautifully.
  2. 1 can speak English.
2. Minta izin.
Contoh:
  1. Can I borrow your book?
  2. Can I come to your house?
3. Kemungkinan.
Contoh:
  1. She can be at home at noon.
  2. He can be ill. (mungkin dia sakit).
COULD
Adalah bentuk Past Tense dari CAN dan bentuknya sama untuk semua subyek. Namun dalam penggunaannya tidak selamanya berarti past time (masa lalu).
COULD dipakai untuk menyatakan:
1 Bentuk lampau dari Can.
Contoh:
  1. Mary could sing a song when she was young.
  2. She could not come here yesterday because she was ill.
2. Permintaan dengan sopan.
Contoh:
  1. Could you help me now?
  2. Could you take that book for me?
3. Kemungkinan.
Contoh:
  1. She could be at home now, but she usually plays volleyball.
  2. He could be very busy at that time.
SHALL
Digunakan untuk menyatakan:
1. Artinya “akan” dalam bentuk Future Tense.
Contoh:
  1. I shall go to London tomorrow. (Saya akan pergi ke London besok).
  2. We shall buy a new motorcycle next week.
2. Menawarkan Bantuan.
Contoh:
  1. Shall I open the window?
  2. Shall I make coffee for you?
3. Janji.
Contoh:
  1. You shall have a motorcycle.(Saya janjikan anda akan dapat mempunyai sepeda motor).
  2. I shall meet her tomorrow.
SHOULD
Digunakan untuk menyatakan:
1. Bentuk lampau dari shall.
Contoh:
  1. When he come to my house I should go.
  2. I should visit to your house before you came to my house.
2. Anjuran (Artinya “sebaiknya”).
Contoh:
  1. You are ill, you should go to the doctor soon.
  2. She is tired, she should take a rest.
3. Keharusan
Dalam hal ini SHOULD sama artinya dengan Ought to.
Contoh:
  1. You should (ought to) do your homework every day.
  2. He should (ought to) study hard.
4. Dalam bentuk lampaunya berarti menunjukkan suatu kegiatan yang seharusnya dikerjakan tetapi kenyataannya tidak dikerjakan. Atau dapat juga berarti penyesalan dimasa lampau.
Contoh:
  1. You should (ought to) have studied hard before take an exam. = Anda seharusnya belajar dengan keras sebelum mengikuti ujian. (Dalam kenyataannya Anda tidak belajar dengan keras, tetapi tetap mengikuti ujian).
  2. John should (ought to) have gone to the dentist yesterday. (Dalam kenyataannya John tidak pergi ke dokter gigi kemarin – he did not go).
WILL
Digunakan untuk menyatakan:
1. Artinya “akan” dalam bentuk Future Ssimple Tense, dan sama dengan to be going to.
Contoh:
  1. I will go to Jakarta next week. (=I am going to Jakarta next week).
  2. She will come here soon.
2. Permintaan dengan sopan atau menawarkan.
Contoh:
  1. Will you carry that bag for me?
  2. Will you go with me?
WOULD
Digunakan untuk menyatakan:
1. Bentuk lampau dari Will yang berarti “akan”.
Contoh:
  1. He would be punished before he escaped.
  2. She knows that it would be pleasant in Bali.
2. Suatu permohonan/permintaan dengan sopan.
Contoh:
  1. Would you please help me?
  2. Would you mind closing the window?
3. Jika digabung dengan kata LIKE menunjukkan hasrat atau keinginan.
Contoh:
  1. I would like to eat.
  2. Would you like to go there?
4. Digabung dengan kata “rather” menunjukkan arti Lebih suka (prefer).
Contoh:
  1. I would rather be a doctor than a president.
  2. I would rather have stayed home than went to the movies.
MAY
Kata kerja bantu yang berarti “boleh/mungkin” yang digunakan untuk menyatakan:
1. Permohonan izin.
Contoh:
  1. May I borrow your motorcycle? Yes, you may. (Bolehkah aku pinjam sepeda motormu?)
  2. May I go home now? No, you may not. (Bolehkah aku pulang sekarang?)
  3. Henry may be late. (Mungkin Henry terlambat).
2. Permohonan atau harapan.
Contoh:
  1. May you both the happy. (Mudah-mudahan Anda berdua bahagia).
  2. May God bless you. (Mudah-mudahan Tuhan memberkati Anda).
MIGHT
Bentuk lampau (past tense) dari MAY, namun pemakaiannya jugs dapat untuk mass kini atau mass datang.
Contoh:
  1. Alex might be late yesterday. (Mungkin Alex terlambat kemarin).
  2. Please take an umbrella with you, It might rain. (Bawalah payung, hari mungkin hujan).
  3. I told him that he might go home. (Saya beritahukan kepadanya bahwa ia boleh pulang).
  4. You might try to be more careful.
MUST
Kata kerja bantu yang berarti harus atau wajib, digunakan untuk menyatakan:
1. Keharusan/mesti.
Contoh:
  1. You must go now. (Anda harus pergi sekarang!)
  2. I must do my homework soon. (Saya harus segera mengerjakan peker aan rumahku).
  3. She must study hard. (Dia harus belajar keras).
2. Dalam kalimat menyangkal (negatif) dan membuat jawaban dari kalimat tanya, selalu digunakan NEED NOT atau Needn’t bukan musn’t (must not).
Contoh:
  1. Must I go now? Yes, you must atau yes, you need.
  2. Must she pay it? No, she needn’t.
  3. You needn’t go now. (Anda tidak perlu pergi sekarang) bukan musn’t.
  4. She need not come here. again. (Dia tak perlu lagi datang ke sini).
3. Must not (musn’t) menunjukkan (berarti) larangan atau tidak boleh.
Contoh:
  1. You must not smoke in the class. (Anda dilarang merokok di dalam kelas).
  2. Susan mustn’t go there alone. (Susan tidak boleh (dilarang) pergi ke sana sendirian).
4. Must = Have to (she/he has to) berarti harus.
Contoh:
  1. You must (have to) read this book. (Anda harus membaca buku ini).
  2. She must (has to) go to school today. (Dia harus ke sekolah hari ini).
  3. They must (or have to) work hard. (Mereka harus bekerja keras).
5. Must tidak mempunyai bentuk Past Tense. Bentuk lampau yang berarti “harus/mesti” adalah HAD TO, dan bentuknya sama untuk semua obyek.
Contoh:
  1. I had to meet my sister yesterday. (Saya kemarin harus berjumpa saudara perempuanku).
  2. She had to leave for Jakarta last week. (Dia harus meninggalkan Jakarta pekan lalu).
OUGHT TO = SHOULD
1. Kata kerja bantu yang artinya sebaiknya atau seharusnya.
Contoh:
  1. She ought to be here now. (Dia seharusnya ada di sini sekarang).
  2. Ought she to come here again? (Haruskah dia datang ke sini lagi?)
  3. She asked me what ought to be typed. (Dia bertanya kepadaku apa yang harus diketik).
2. Menyatakan tugas/pekerjaan yang tidak terselesaikan/terpenuhi atau terabaikan. Biasanya dalam bentuk Perfect Infinitives
Contoh:
  1. The work ought to have been finished last week. (Pekerjaan itu seharusnya sudah diselesaikan pekan lalu).
  2. You ought not (oughtn’t) to have crossed the road when the lights were red. (Anda seharusnya tidak menyeberang jalan ketika lampu berwarna merah).
  3. You ought to have told him that the paint on that seat is wet. (Anda seharusnya sudah memberi tahu dia bahwa cat pada tempat duduk itu masih basah).
NEED
Need artinya “Perlu” dan digunakan sebagai:
1. Untuk membuat kalimat negatif dan jawaban dari pertanyaan yang memakai MUST
Contoh:
  1. I must go now.     (Positif).
  2. I needn’t go now. (Negatif). bukan: I mustn’t go now, karena kalimat ini berarti.: (Saya dilarang pergi sekarang).
  3. Must I go now? No, you needn’t atau Yes, you must.
2. Sebagai kata kerja biasa yang berarti “perlu” dan mengalami perubahan bentuk.
  1. need -  needs    (Present Tense)
  2. needed –          (Past Tense).
Dalam hal ini, bentuk interrogative dan negative-nya dibuat dengan auxiliary verb “do/does” untuk present tense, dan dengan “did” untuk past tense, sebagaimana umumnya kata kerja biasa.
Contoh:
  1. They need some milk.
  2. They don’t need any milk.
  3. Do they need any milk?
  4. She doesn’t need much money.
  5. Did Ali need to meet with you?
  6. Ali didn’t need to go with you.
  7. Ali need to go with you.
DARE
Artinya “berani” dan digunakan sebagai:
1. Kata kerja bantu
Contoh:
  1. He dare go there alone. (Dia berani pergi sendirian ke sana)
  2. Dare he do it?
  3. I dare not to climb the tree.
Catatan:
“DARE” jika berfungsi sebagai Kata Kerja Bantu tidak memakai “S” untuk orang ketiga tunggal, jadi untuk kalimat nomor I, bukan: She/He dares.
2. Kata kerja biasa
Kalau DARE berfungsi sebagai kata kerja biasa, maka pemakaiannya sama seperti kata kerja biasa lainnya, yaitu dalam kalimat tanya dan negatif menggunakan auxiliary verb. Do/Does atau Did.
Contoh:
  1. She doesn’t dare to go there alone.
  2. Does he dare to come here again?
  3. I don’t dare to climb the tree.
Dalam bentuk past tense, Dare mempunyai dua macaw bentuk yang dapat dipakai untuk kalimat tanya atau kalimat negatif .
Contoh:
  1. He dared not to go there alone yesterday, atau He didn’t dare (to) go three alone.
  2. Dared he go there alone? atau Did he dare (to) go there alone?
  3. She dared not visit me last week, atau She didn’t dare (to) visit me last week.

Tips Meningkatkan Pronunciation Saat Menggunakan Bahasa Inggris

Oleh: S. Gehmani Rabiah
Bahasa Inggris, yang telah menjadi bahasa Internasional adalah salah satu bahasa yang wajib Anda ketahui atau bahkan dikuasai saat ini. Dalam menggunakan bahasa Inggris, ada yang bisa secara aktif, yaitu mendengarkan dan mengucapkan tapi ada juga yang pasif, yaitu hanya bisa mendengarkan tapi tidak bisa mengucapkan.
Masalah lain yang sering terjadi dalam penggunaan Bahasa Inggris adalah pengucapan atau pronunciation yang kurang sempurna. Hal ini bisa saja membuat lawan bicara Anda tidak bisa mengetahui apa yang sedang Anda katakan. Jika sudah begini, bukan tidak mungkin Anda akan mengalami kesalahpahaman dengan lawan bicara Anda. Oleh karena itu, ada baiknya jika Anda mencoba untuk memperbaiki dan meningkatkan pronunciation atau pengucapan Anda.
Tapi Anda tidak bisa mendapatkan hal tersebut hanya dalam waktu semalam. Untuk bisa membuat pengucapan Anda menjadi sempurna, Anda harus melatihnya setiap hari. Ada beberapa teknik yang bisa Anda gunakan untuk melatih dan meningkatkan pronunciation Anda, berikut ini beberapa diantaranya:
  • Nonton Film

Cara ini adalah salah satu cara yang pasti akan Anda sukai. Karena Anda bisa belajar sekaligus mendapatkan hiburan. Saat menonton film, cobalah untuk memperhatikan cara pengucapan dari tiap kata. Selain itu, hal lain yang bisa Anda perhatikan adalah gaya pengucapan dari masing-masing negara. Karena meskipun sama-sama menggunakan bahasa Inggris, namun setiap negara seperti Inggris, Amerika dan Australia memiliki gaya pengucapannya masing-masing. Untuk lebih membantu, Anda bisa menggunakan subtitle berbahasa Inggris saat menonton, setelah itu cobalah untuk menirukan gaya bicara mereka.
  • Menyanyikan Lagu Berbahasa Inggris

Selain menonton film, cara lain yang juga bisa Anda gunakan untuk melatih pornunciation adalah dengan menyanyikan lagu bahasa Inggris. Untuk lebih membantu, Anda bisa melakukan hal ini di tempat karaoke atau sambil berkaraoke. Saat melakukan teknik ini, dengarkanlah pengucapan dari penyanyi tersebut dan cocokkanlah dengan liriknya. Sambil melakukan hal tersebut, Anda juga bisa mencoba untuk ikut bernyanyi.
  • Mendengarkan Lalu Mengulangi

Selain kedua cara tersebut, ada satu cara lagi yang bisa Anda gunakan, yaitu dengan menggunakan sebuah software kamus Inggris. Jika Anda ingin menggunakan cara ini, sebaiknya Anda menggunakan kamus Oxford atau Cambridge. Karena kedua jenis kamus ini menyediakan kata serta cara untuk mengucapkan kata tersebut melalui suara. Setelah Anda mendengarkan kata yang diucapkan, Andapun bisa mengulangi sesuai dengan suara yang dikeluarkan.

HALAMAN

POPULAR POST