JADWAL PEMATERI KEGIATAN RAMADHAN MTS. AL-IHSAN BABAKANMANJETI TAHUN PELAJARAN 2019/2020 (1441 HIJRIAH)

JADWAL PEMATERI KEGIATAN RAMADHAN
MTS. AL-IHSAN BABAKANMANJETI
TAHUN PELAJARAN 2019/2020


NO.
HARI/TANGGAL
PEMBERI MATERI
JUDUL MATERI RAMADHAN
(DIISI OLEH PEMBERI MATERI)
1.
JUM’AT, 24 APRI 2020
Hj. Inayah, S.Ag

2.
SABTU, 25 APRI 2020
N. Atikah Hasan, S.Pd.I

3.
MINGGU, 26 APRI 2020
Neni Triyani, S.Pd

4
SENIN, 27 APRI 2020
Hj. Euis Nurhayati, S.Pd

5.
SELASA, 28 APRI 2020
Aleh, S.Ag

6.
RABU, 29 APRI 2020
Rita Nur’aisah, S.Pd.I

7.
KAMIS, 30 APRI 2020
Tursih, S.Pd

8.
JUM’AT, 01 MEI 2020
Wiwin Fitriawati, S.Pd

9.
SABTU, 02 MEI 2020
Hj. Empat Fatimah, S.E.I

10.
MINGGU, 03 MEI 2020
Ayu Wahyudin, S.Pd.I

11.
SENIN, 04 MEI 2020
Drs. Asep Hilman

12.
SELASA, 05 MEI 2020
Isnawati, S.Pd

13.
RABU, 06 MEI 2020
Dedeh Nurendah, S.E

14.
KAMIS, 07 MEI 2020
Diah Khudriah, S.E.I

15.
JUM’AT, 08 MEI 2020
Yoyo Suwaryo, S.Pd.I

16
SABTU, 09 MEI 2020
Syamsul Arifin, S.Pd

17
MINGGU, 10 MEI 2020
Rina Nurlaila, S.Pd
`
18
SENIN, 11 MEI 2020
Sri Mey Susvina, S.Pd.I

19.
SELASA, 12 MEI 2020
Dede Dewi Yuliyanti, S.Pd

20.
RABU, 13 MEI 2020
I’ah Nurbai’ah, S.Pd

21.
KAMIS, 14 MEI 2020
Eem Maesaroh, S.Pd

22.
JUM’AT, 15 MEI 2020
Muhammad Firdaus, S.Pd

23.
SABTU, 16 MEI 2020
Desi Kurnia, S.Pd

24.
MINGGU, 17 MEI 2020
Reni Apriliani, S.Pd

25
SENIN, 18 MEI 2020
Drs. Asep Hilman

26.
SELASA, 19 MEI 2020
Drs. Asep Hilman

27.
RABU, 20 MEI 2020
Drs. Asep Hilman

28.
KAMIS, 21 MEI 2020
Drs. Asep Hilman

29.
JUM’AT, 22 MEI 2020
Drs. Asep Hilman

30.
SABTU, 23 MEI 2020
Drs. Asep Hilman

31.
MINGGU. 24 MEI 2020
Drs. Asep Hilman

.
Mengetahui,
Kepala MTs. Al-Ihsan



Hj. INAYAH, S.Ag.
NIP.







Pembina OSIS



ALEH, S.Ag
NIP.





Babakanmanjeti, 22 Mei 2020
Pembina Keagamaan



Drs. ASEP HILMAN
NIP.




Menghidupkan Romadhon Disaat Pandemi Covid 19


Menghidupkan Romadhon Disaat Pandemi Covid 19 

Pemateri : Hj. Inayah, S.Ag (Kepala Mts. Al-Ihsan Babakanmanjeti)

Assalamualaikum wr.wb
     Alhamdulillahirabbil'alamin segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat sehat, nikmat islam, nikmat iman, serta nikmat berpuasa pada bulan Ramadhan yang insya Allah dimuliakan ini. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
     Alhamdulillah kita sudah memasuki bulan ramadhan, bulan penuh ampunan dan keberkahan.Banyak keutamaan-keutamaan pada bulan Ramadhan ini. Meskipun pandemi Corona sedang menggemparkan dunia, namun seharusnya hal itu tidak membuat kita bermalas-malasan dalam menggapai keutamaan-keutamaan bulan Ramadhan ini. Apalagi dengan diadakannya program Stay at Home, seharusnya kita bisa lebih memanfaatkan waktu di rumah dengan sebaik mungkin. Jangan sampai bulan yang penuh berkah ini disia-siakan hanya dengan rebahan, bermain game ataupun nonton tv/youtube berlebihan, apalagi tontonannya kurang bermanfaat.
     Dengan beribadah kepada Allah SWT dan melakukan hal baik lainnya. Kita bisa lebih bertaqorrub (mendekatkan diri) kepada Allah dengan berpuasa, tilawah tadarus Qur'an, melaksanakan shalat tarawih ataupun kegiatan positif lainnya yang membuat kita tetap produktif meskipun di rumah. Misalkan lebih rajin membantu orangtua, mengikuti kajian online, membaca buku-buku islami, serta menulis karangan yang bermanfaat.
     Selain itu banyaklah memohon ampunan, karena bulan Ramadhan adalah bulan ampunan. Allah cinta hambanya yang bertaubat. Sehingga ketika Allah cinta terhadap kita insya Allah kehidupan kita akan terasa damai dan tentram, dekat dengan Allah SWT.
     Banyak amalan sunah yang bisa kita amalkan di bulan yang penuh berkah ini. Diantaranya adalah mengakhirkan sahur, menyegerakan berbuka dan berdo'a ketika berbuka puasa. Namun ada juga amalan-amalan yang dapat mengganggu puasa kita, seperti marah, berdusta, berkata keji dan juga melihat, mendengar atau mengatakan hal yang buruk. Maka dari itu kita berusaha sebaik mungkin untuk menjalankan amalan-amalan sunah dan meninggalkan amalan-amalan yang dapat mengganggu puasa kita.
      Upayakan selama Ramadhan ini kita tetap istiqomah dalam menjalankan ibadah dan amalan baik. Jangan sampai semangat beribadah hanya ada di awal Ramadhan saja, kita pertahankan amalan-amalan itu samapai akhir bulan Ramadhan, bahakan kita jadikan rutinitas di lain bulan Ramadhan.
      Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan agar kita kuat dan lebih khusyuk dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadhan ini. Kesehatan itu penting. Bagaimana mungkin kita akan berpuasa jika kondisi tubuh kita tidak sehat? Bagaimana mungkin kita bisa tadarus Qur'an bila kita sakit?
      Kita harus tetap produktif dalam mengisi hari-hari kita di bulan Ramadhan ini meskipun dalam situasi wabah korona ini. 
     Semoga Allah selalu memberikan kita kesehatan dan perlindungan dari wabah korona ini. Wabillahitaufiq wal hidayah,
Wassalamualaikum wr.wb.

Inayah S.Ag

Puasa Sebagai LDKS (Latihan Dasar Kehidupan Selamanya)

   Puasa Sebagai LDKS (Latihan Dasar Kehidupan Selamanya)

Pemateri : N. Atikah Hasan, S.Pd.I

Assalamu'alaikum warohmatullaahi wabarokaatuh.
Alhamdulillah mari kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT. Yang mana sampai saat ini, kita masih di berikan kenikmatan yang tak terhingga, terutama nikmat Islam dan Iman. Sehingga kita dapat melaksanakan kewajiban Berpuasa di bulan Ramadlan tahun ini.

Sholawat beserta salam moga tetap tercurah pada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW.pada kelurganya,para sahabat dan semoga sampailah kepada kita sebagai ummatnya di akhir zaman ini,mudah _mudahan kita mendapat syafaat di Yaumil akhir aamiin...ya robbal aalamiin.

Hadirin ...yang dirahmati Allah, pada kesempatan yang penuh barokah ini,ingin sedikit belajar menulis mudah mudahan ada manfaat, bagi diri sendiri...

Di bulan Ramadan ini, InsyaAllah kita sedang melaksanakan " PUASA".
Arti puasa menurut bahasa yaitu "menahan" 

Jadi selama ini kita sedang menahan diri dari makan, minum, itu untuk jasmaniah,

Dengan sifat _Nya yang Maha Rahman dan Rahim, Allah  memerintahkan 1bulan dari setahun untuk mengistirahatkan aktifitas organ tubuh kita yang bertugas menggiling makanan, supaya terhindar dari kerusakan dan tetap berfungsi dengan baik di masa depan, amiin.

Selain itu ada hal yang lebih penting dari berpuasa yaitu  menahan diri dari perbuatan -perbuatan yang berdampak pada rohani kita,dan dapat menghapus amal puasa yang sedang kita lakukan, diantaranya, kita belajar menahan diri (sabar) untuk melakukan ghibah,ghadab ( marah ) dan masih banyak hal-hal yang negatif yang bisa merusak amalan puasa kita,

Puasa merupakan LDKS (Latihan Dasar Kehidupan Selamanya ) sebelum ada panggilan Ilahi.
Kita terus berlatih sekuat tenaga untuk meraih kebahagiaan, jasmani rohani, dan dunia akhirat.
Dengan bersabar,ikhlas melakukan hal-hah positif,berlomba mengumpulkan poin /nilai yang dapat menghantarkan kita pada keridhoan -Nya.

Sebagai motivasi, ada firman Allah, QS. Az-zumar ayat 10, yang artinya : "Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabar yang disempurnakan pahala mereka tanpa batas".
Wallahu 'alaam.
Dengan demikian, mari kita belajar sabar dalam berpuasa, bukan hanya menahan makan dan minum, lapar dan haus,tapi harus berlatih juga menahan diri dari ujian - ujian lainnya,sebagaimana yang sedang kita alami saat ini yaitu wabah Korona, sehingga kita tidak boleh berkerumun,tidak boleh bepergian, maka kita implementasikan sabar kita sebagai latihan dalam kehidupan .

Besar hikmah yang kita ambil dari musibah tersebut apabila kita bersabar melakukannya, misalnya,yang tadinya suka kumpul -kumpul dengan tujuan yang tidak jelas, sekarang kita puasa (sabar ) dirumah aja baca Qur'an, baca pelajaran ,sehingga bertambahlah nilai ibadah kita.aamiin
Yang biasanya bepergian tidak ada arah tujuan seperti
 berboncengan dua tiga orang ,ngalor ngidul, sekarang
 dirumah aja,hikmahnya bensin irit...

Selain itu kita ingat bahwa tugas kita sebagai makhluk yaitu beribadah (berbakti) kepada Allah, sebagaimana tercantum dalam QS. Az_zariyat ;56 . 
Yang artinya ; " Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku".

Jadi di bulan Ramadhan yang mulia ini alangkah indahnya, segala apa yang kita lakukan selagi perbuatan tersebut baik menurut agama kita, maka niatkan karena Allah.

Untuk itu mari kita jadikan " Puasa" dibulan yang penuh Maghfiroh ini sebagai LDKS untuk masa yang akan datang,.
Mudah-mudahan kita selalu berada dalam lindungan Allah,diberi kesehatan dan kekuatan Serta kesabaran dalam melaksanakan perintah Allah aamiin 

Mohon maaf atas segala kekurangan ....
Kehilafan itu semata-mata dari diri sendiri
Kebenaran hanya datang dari Allah SWt.

Billahi hidayah wa Taufiq 

Wassalaamu 'alaikum waroh matulla wa barokaatuh.











Marhaban Ya Ramadhan Sebagai Bulan Muhasabah Bangsa di Tengah Pandemi Covid-1


Marhaban Ya Ramadhan Sebagai Bulan Muhasabah
Bangsa di Tengah Pandemi Covid-1
Pemateri : Neni Triyani, S.Pd.


Selamat datang Ramadhan inilah sebuah ungkapan bagi seluruh kaum muslimin baik di seluruh dunia maupun Indonesia di tengah pandemi COVID-19.
Bulan ramdhan adalah yang mampu membuat ummat Islam merubah perilaku dari buruk menjadi yang lebih baik. Dan inilah yang diinginkan dari tujuan ibadah puasa yakni terjadinya sebuah perubahan dari perilaku yang buruk menjadi perilaku yang baik.
Akan tetapi jika puasa tidak membuahkan hasil, maka kita kehilangan ruhani spritual ditahun ini. Oleh sebab itu, mari dengann kesungguhan dan kerja keras memanfaatkan ramadhan sebagai bulan kasih sayang, dan pengampunan dosa.
Untuk meraih piala yang sangat bergensi yakni menjadi manusia yang mampu menghadirkan Allah dalam setiap langkah dan napas kehidupan dalam berbagai bidang atau profesi yang dikerjakan di dunia ini.
Ramdhan kali ini berbeda dengan tahun lalu, tahun ini Pandemi virus corona menghantui kehidupan manusia. Namun, layaknya tiap kejadian, pasti ada pelajaran yang bisa diambil sebagai bahan perbaikan diri.
Corona bukan siksa tapi peringatan supaya kita menjadi lebih baik dan banyak menjalin hubungan antar sesama. Kita diingatkan dan peringatan adalah nikmat,” kata KH Quraish Shihab. Kemudian bagaimana kita secara bersama-sama memastikan bahwa wabah COVID-19 ini sebagai rahmat untuk kita untuk memetik hikmah dan juga menjalankan kegiatan-kegiatan ibadah secara lebih seksama,” katanya.
“Mari kita songsong Ramadhan dengan kesiapan lahir batin, fisik dan juga mental serta pemahaman baru, kebiasaan baru ibadah di tengah wabah COVID-19,”
Menurut Asrorun menghindari kerumunan di tengah wabah juga menjadi ibadah. Situasi dan kondisi baru menuntut pemahaman baru dan juga cara-cara baru tetap di dalam koridor syariah. COVID-19 ini bukan halangan untuk pelaksanaan ibadah, menghindari kerumunan yang potensial penyebaran virus adalah ibadah di sisi Allah SWT,”
Ramadhan Muhasabah Bangsa
Bangsa yang maju adalah bangsa yang mau belajar dari kesalahan yang pernah dilakukan oleh bangsa tersebut dan mengambil pelajaran dari problem tersebut serta mencari solusinnya, demikian halnya dengan Puncak kemajuan dan prestasi seorang manusia dalam hidup ini akan sangat tergantung bagaimana mengevaluasi dirinya dalam kehidupan ini untuk kemudian mengambil hikmah serta motivasi untuk melakukan yang terbaik yang dalam hidup ini.
Termasuk dalam persoalan amal baik yang terus mau mengalakukan intropeksi agar hubungan kita kepada sang maha pencipta tersabung. Oleh karena itu, dengan menjalankan puasa ramadhan beberapa hari ini umat islam dapat merenungkan kembali apa yang dilakukan beberapa hari ini, sehingga memotivasi kita untuk terus meraih prestasi ruhani di bulan ini. Mari menjadikan Ramadhan sebagai Syahrul Muhasabah (Bulan Evaluasi)
Semua ibadah Ramadhan yang telah dilakukan tidak boleh lepas dari muhasabah atau evaluasi. Muhasabah terhadap langkah-langkah yang telah kita perbuat dengan senantiasa menajamkan mata hati (bashirah), sehingga kita tidak menjadi orang/kelompok yang selalu mencari-cari kesalahan orang/kelompok lain tanpa mau bergeser dari perbuatan kita sendiri yang mungkin jelas kesalahannya.
Semoga Allah SWT senantiasa menerima shiyam kita dan amal shaleh lainnya dan mudah-mudahan tarhib ini dapat membangkitkan semangat beribadah kita sekalian sehingga membuka peluang bagi terwujudnya Indonesia yang lebih baik, lebih aman, lebih adil dan lebih sejahtera. Dan itu baru akan terwujud jika bangsa ini yang mayoritasnya adalah umat Islam kembali kepada semangat puasa.
Bulan Ramadhan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para da’i dan ulama untuk melakukan da’wah dan tarbiyah. Terus melakukan gerakan reformasi (harakatul ishlah). Membuka pintu-pintu hidayah dan menebar kasih sayang bagi sesama. Meningkatkan kepekaan untuk menolak kezhaliman dan kemaksiatan.
Menyebarkan syiar Islam walaupun lewat online dengan aktifitas ta’lim, kajian kitab, diskusi, ceramah dll, sampai terwujud perubahan-perubahan yang esensial dan positif dalam berbagai bidang kehidupan.
Ramadhan bukan bulan istirahat yang menyebabkan mesin-mesin kebaikan berhenti bekerja, tetapi momentum tahunan terbesar untuk segala jenis kebaikan, sehingga kebaikan itulah yang dominan atas keburukan.
Dan dominasi kebaikan bukan hanya dibulan Ramadhan, tetapi juga diluar Ramadhan. Bahkan puasa merupakan bentuk pelatihan rohani (spritual execise) yang bila dijalani dengan niat suci dapat mengantarkan seorang sampai kederajat taqwa.

Dikalangan kaum sufi, derajat ketaqwaan ini merupakan puncak pencapaian rohani yang paling indah dan acapkali di sebut faqr. Dalam terminologi tasawwuf faqr dimaknai sebagai kemiskinan spritual yang mengandalkan akan kebutuhan dengan Tuhan.
Mari kita sebagai bangsa yang besar menjadikan ramdhan bulan muhasabah yang pada gilirannya mampu memanfaaatkan semangat puasa sehingga gelar insan mutataqin atau yang mampu menghadirkan Tuhan dalam setiap nafas dan langkah dalam hidup ini dapat kita raih.
Tentu saja sekolah ramdhan akan membuahkan hasil yang akan melahirkan peserta didik atau anak didik yang jujur, ikhlas dalam setiap pekerjaan yang dilakukan. Dan semoga pemimpin-pemimpin dinegeri ini lahir dari sekolah ramdhan.
Mari kita semua memanfaatkan semangat dan prestasi puasa kita untuk melakukan puasa sosial. Yaitu, dimulai dari pembersihan diri, keluarga, dan kemudian pembersihan pada tubuh dan jiwa masyarakat serta birokrasi Negara.
Ketika rakyatnya telah menjalani puasa ramadhan, kini giliran pemerintah dan politisi harus berani menerapkan ethos puasa untuk mencerahkan kerangka pemikiran mereka dalam kehidupan berbangsa, agar bangsa ini bisa meraih kembali martabat fitrahnya, sebuah bangsa yang berkeadaban, yang hidup dengan spirit dan etika kejujuran, kesucian, kebenaran, dan kerukunan.
Demikianlah, semoga semua amal amal ibadah madrasah ramadhan kita memperoleh ridha Allah, kita memperoleh ampunan-Nya, dan semoga di hari-hari ke depan kita lebih mampu dan lebih teguh menjaga amal ibadah kita sehingga terhindar dari jurang kehinaan.
Rakyat sudah terlalu lelah untuk merindukan tampilnya sosok pemimpin alumni puasa yang memelihara amanah dengan etika kejujuran dan bisa menjadi tauladan, yang merupakan kunci sukses bangsa dan Negara manapun di dunia.
Kalau kita tidak bisa memelihara dan menerapkan ethos dan spirit puasa dalam kehidupan sehari-hari, maka jangan-jangan kita termasuk orang yang disinyalir Al-Qur’an sebagai umat yang memperolok-olok dan mendustakan agama, secara lahirnya tampak beragama namun batinnya penuh kekufuran.nau’dudzubika mindzalik.
Dengan demikian, puasa yang kita jalani dibangsa ini ditengah virus covid-19 tidak menghalangi mencapai puncak spritual walaupun kita dirumah saja, untuk mencapai tazkiya an-nafs, jika boleh memimjam istilah sastrawan Dante pausa merupakan proses purgatorio suatu tahapan dimana seseorang dapat melakukan pembersihan diri dan pertobatan atas segala prilaku dosa yang mengotori kesucian rohani.
Dengan cara demikian, kita mencapai sebuah kemenangan baik secara spritual maupun kemenangan dalam melawan virus corona COVID -19 ini. Badai ini pastilah berlalu, dengan semangat ramadhan kita menjaga dan mematuhi larangan untuk tidak ke luar rumah.
Karena setiap saat mengalami peningkatan jumlah korban, maka untuk memutus matarantai virus tersebut kebijakan lock down, social distancing dan stay at home adalah cara yang amput yang harus diwajibkan bagi kita semua untuk ditaati dan hal ini tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
Orang yang mampu melewati event besar ini sampai finish dengan kesungguhan. Ia meraih predikat taqwa, sebagai identitas tertinggi manusia. Ia meraih piala Ar Royyan, surga spesial bagi shaaimin dan shaaimat.
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al Baqarah: 183).
“Sesungguhnya didalam surga ada pintu bernama Royyan, tidak ada yang memasukinya kecuali mereka yang shaum Ramadhan.” (Muttafaq alaih) Mari kita bersungguh-sungguh memanfaat ramadhan dengan banyak melakukan amal-amal kebaikan. Semoga diberi kesehatan oleh Allah agar kita mampu mencapai insan kamil dalam hidup ini.

Orang yang Berpuasa Dengan Benar


Orang yang Berpuasa Dengan Benar

Pemateri : Hj. Euis Nurhayati, S.Pd


Assalamualaikum wr.wb

عن أبي هريرة رضي اللَّه عنه قال، قال رسول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Dari Abu Ghurairota radhiyallahu anhu berkata, berkata rasulullah shallallahu alaihi wasallam:
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.”  (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760).

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:
1.      Yang dimaksud berpuasa atas dasar iman yaitu berpuasa karena meyakini akan kewajiban puasa.
2.      Sedangkan yang dimaksud ihtisab adalah mengharap pahala dari Allah Ta’ala. (Lihat Fathul Bari, 4: 115).
Yang dimaksud ihtisab adalah terkait niat yaitu berpuasa dengan niat untuk mengharap balasan baik dari Allah. Jika seseorang berniat demikian, ia tidak akan merasa berat dan tidak akan merasa lama ketika menjalani puasa.
3.      Hadits yang kita kaji di atas menunjukkan itulah orang yang berpuasa dengan benar. Benarnya puasanya jika didasari atas iman dan puasa tersebut dilakukan ikhlas karena Allah, mengharap pahala-Nya, mengagungkan syari’at-Nya, bukan melakukannya atas dasar riya’, cari pujian atau hanya sekedar mengikuti kebiasaan orang sekitar.
4.      Kalau seseorang mendasari puasanya karena dasar iman, mengharap pahala dan ridho, maka tentu hatinya semakin tenang, lapang dan bahagia. Ia pun akan bersyukur atas nikmat puasa Ramadhan yang ia dapati tahun ini. Hatinya tentu tidak merasa berat dan susah ketika menjalani puasa. Sehingga ia pun terlihat berhati ceria dan berakhlak yang baik.
5.      Hadits yang kita kaji kali ini sekaligus menunjukkan keutamaan bulan Ramadhan. Siapa saja yang berpuasa kala itu, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni, walaupun banyak seperti buih di lautan.
6.      Hadits di atas juga menunjukkan bolehnya kita mengharap pahala atau balasan dari Allah ketika menjalani suatu ibadah, itu tidak mengapa. Dan itulah yang disebut ikhlas.

Tema hadist yang berkaitan Al qur'an :
1.      Allah Azza wa Jalla menjadikan puasa (di Bulan Ramadhan) merupakan rukun keempat di antara Rukun Islam.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدىً لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْه سورة البقرة
"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu”.(SQ. Al-Baqarah: 185)
2.      Bahwa sesungguhnya Allah telah menyediakan bagi mereka diantaranya orang yang berpuasa ampunan dari-Nya atas semua dosa mereka dan juga pahala yang besar, yaitu surga.
أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
Allah telah menyediakan ampunan dan pahala yang besar untuk mereka. (Al-Ahzab: 35)

Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan1441H.
Semoga puasa yang kita amalkan tidak hanya sebagaimana lazimnya ibadah yang kita amalkan tanpa nilai dan faidah tapi bismillah harus menjadi ibadah yang bernilai ber faizah, berkwalitas dan benar-benar menjadikan kita semuanya menjadi orang yang bertaqwa, Aamiin.
Wassalamualaikum wr.wb

HALAMAN

POPULAR POST