Orang yang Berpuasa Dengan Benar
Pemateri : Hj. Euis Nurhayati, S.Pd
Assalamualaikum
wr.wb
عن أبي هريرة رضي اللَّه عنه قال، قال رسول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Dari Abu Ghurairota radhiyallahu anhu berkata, berkata
rasulullah shallallahu alaihi wasallam:
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan
mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.”
(HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760).
Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:
1.
Yang dimaksud berpuasa atas dasar iman yaitu berpuasa
karena meyakini akan kewajiban puasa.
2.
Sedangkan yang dimaksud ihtisab adalah mengharap
pahala dari Allah Ta’ala. (Lihat Fathul Bari, 4: 115).
Yang
dimaksud ihtisab adalah terkait niat yaitu berpuasa dengan niat untuk
mengharap balasan baik dari Allah. Jika seseorang berniat demikian, ia tidak
akan merasa berat dan tidak akan merasa lama ketika menjalani puasa.
3.
Hadits yang kita kaji di atas menunjukkan itulah orang
yang berpuasa dengan benar. Benarnya puasanya jika didasari atas iman dan puasa
tersebut dilakukan ikhlas karena Allah, mengharap pahala-Nya, mengagungkan
syari’at-Nya, bukan melakukannya atas dasar riya’, cari pujian atau hanya
sekedar mengikuti kebiasaan orang sekitar.
4.
Kalau seseorang mendasari puasanya karena dasar iman,
mengharap pahala dan ridho, maka tentu hatinya semakin tenang, lapang dan
bahagia. Ia pun akan bersyukur atas nikmat puasa Ramadhan yang ia dapati tahun
ini. Hatinya tentu tidak merasa berat dan susah ketika menjalani puasa.
Sehingga ia pun terlihat berhati ceria dan berakhlak yang baik.
5.
Hadits yang kita kaji kali ini sekaligus menunjukkan
keutamaan bulan Ramadhan. Siapa saja yang berpuasa kala itu, maka dosanya yang
telah lalu akan diampuni, walaupun banyak seperti buih di lautan.
6.
Hadits di atas juga menunjukkan bolehnya kita
mengharap pahala atau balasan dari Allah ketika menjalani suatu ibadah, itu
tidak mengapa. Dan itulah yang disebut ikhlas.
Tema hadist yang berkaitan Al qur'an :
1.
Allah Azza wa Jalla menjadikan puasa (di Bulan
Ramadhan) merupakan rukun keempat di antara Rukun Islam.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدىً لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْه سورة البقرة
"(Beberapa
hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan
yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat
tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu”.(SQ.
Al-Baqarah: 185)
2.
Bahwa sesungguhnya Allah telah menyediakan bagi mereka
diantaranya orang yang berpuasa ampunan dari-Nya atas semua dosa mereka dan
juga pahala yang besar, yaitu surga.
أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
Allah telah
menyediakan ampunan dan pahala yang besar untuk mereka. (Al-Ahzab: 35)
Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan1441H.
Semoga puasa yang kita amalkan tidak hanya sebagaimana
lazimnya ibadah yang kita amalkan tanpa nilai dan faidah tapi bismillah harus
menjadi ibadah yang bernilai ber faizah, berkwalitas dan benar-benar menjadikan
kita semuanya menjadi orang yang bertaqwa, Aamiin.
Wassalamualaikum wr.wb