Kemana Perginya Ruh Orang yang Meninggal Dunia ?
Oleh : Ustadz Sigit Pranowo
Allah swt. berfirman:
اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنفُسَ حِينَ
مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَى
عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْأُخْرَى إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى إِنَّ
فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Artinya : “Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang)
jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; Maka dia tahanlah jiwa
(orang) yang telah dia tetapkan kematiannya dan dia melepaskan jiwa yang
lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu
terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.” (QS. Az
Zumar : 42)
Ibnu Qoyyim menyebutkan riwaayat dari Ibnu Abbas tentang ayat ini,
dia,”Telah sampai kepadaku bahwa roh orang-orang yang masih hidup dan
roh orang-orang yang sudah mati bisa bertemu didalam mimpi. Mereka
saling bertanya lalu Allah swt menahan roh orang-orang yang sudah mati
dan melepaskan roh orang-orang yang masih hidup menemui jasadnya.”
Ibnu Abi Hatim didalam tafsirnya menyebutkan riwayat dari as Suddiy
tentang makna firman Allah swt “dan jiwa yang belum mati di waktu
tidurnya” adalah mematikannya saat tidurnya lalu roh orang yang masih
hidup bertemu dengan roh orang yang sudah mati dan mereka saling
berbincang, berkenalan. Dia mengatakan,”lalu roh orang yang masih hidup
dikembalikan kepada jasadnya di dunia hingga sisa waktu yang telah
ditentukan sementara itu roh orang yang sudah mati menginginkan kembali
ke jasadnya namun dia tertahan.”
Bukti pertemuan antara roh orang-orang yang masih hidup dengan roh
orang-orang yang sudah mati adalah bahwa orang yang masih hidup dapat
melihat orang yang sudah mati didalam tidurnya. Orang yang masih hidup
itu meminta informasi darinya lalu orang yang sudah mati itu
memberitahukan kepadanya tentang apa-apa yang tidak diketahui oleh orang
yang masih hidup sehingga menjadi sebuah informasi seperti tentang masa
lalu dan yang akan datang. Terkadang dia memberitahukan kepadanya
tentang harta yang dikuburnya di suatu tempat mati yang tidak diketahui
kecuali oleh dirinya atau barangkali dia memberitahu kepadanya tentang
utangnya dan menyebutkan bukti-buktinya.
Yang lebih jelas lagi misalnya berupa pemberitahuan tentang amal yang
telah dikerjakannya yang tidak dilihat oleh seorang pun di alam atau
pemberitahuan bahwa anda akan mendatangi kami pada waktu ini dan itu dan
akan terjadi seperti apa yang diberitahukannya atau pemberitahuan
tentang perkara-perkara yang tidak diketahui kecuali dirinya (orang yang
sudah meninggal)
Said bin al Musayyib mengatakan bahwa Abdullah bin Salam telah
bertemu dengan Salman al Farisiy. Salah seorang dari mereka berdua
mengatakan kepada yang lainnya,”Jika kamu meninggal sebelumku maka
temuilah aku dan beritahukan kepadaku tentang apa yang kamu dapati dari
Tuhanmu dan jika aku meninggal sebelum dirimu maka aku akan menemuimu
dan memberitahukanmu (tentangnya).” Sementara itu yang lainnya
mengatakan,”Apakah orang-orang yang sudah mati dapat bertemu dengan
orang-orang yang masih hidup?” dia berkata,”Ya. Roh-roh mereka di surga
bepergian sekehendaknya.”
Al Abbas bin Abdul Muthalib mengatakan,”Aku sangat ingin bermimpi
bertemu Umar didalam tidurku dan aku tidak pernah dimimpikannya hingga
mendekati waktu setahun aku melihatnya mengusap keringat dari dahinya
dan mengatakan,’Ini adalah masa senggangku, hampir-hampir singgasanaku
roboh jika aku tidak bertemu Yang Maha Pengasih dan Penyayang.”
Abdullah bin Umar bin Abdul Aziz mengatakan,”Aku telah melihat ayahku
didalam tidur setelah kematiannya seakan-akan dia berada di sebuah
taman dan memberikan apel-apel kepadaku maka aku pun mengambil salah
satunya! Aku bertanya,”Amal apa yang engkau dapati paling utama?’ ayahku
menjawab,”Istighfar.” (ar Ruh hal 20 – 22)
Adapun apa yang anda tanyakan tentang roh dari orang-orang yang sudah
mati memasuki jasad dari orang yang masih hidup lalu melakukan kegiatan
sebagaimana layaknya orang yang masih hidup seperti berbincang-bincang,
bercerita dan sebagainya maka hal ini tidaklah ada kaitannya dengan roh
dari orang-orang yang sudah mati itu. Akan tetapi itu semua adalah tipu
daya yang dilakukan oleh jin yang memasuki jasad orang yang masih hidup
tersebut.
Jin itu merasuki tubuh seseorang dan berpura-pura seolah-olah dirinya
adalah ayah dari yang pemilik tubuh yang dirasuki, ibunya, seorang
ulama atau seorang shaleh yang sudah meninggal dan berbicara untuk
menyesatkan manusia.
Wallahu A’lam