Shalat Subuh Kesiangan karena Tidak Mendengar Adzan
Allah swt telah menjadikan agama pilihannya ini mudah untuk dijalankan dan sesuai dengan kesanggupan setiap hamba-Nya.
وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ
Artinya : “Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan.” (QS. Al Hajj : 78)
يُرِيدُ اللّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلاَ يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ
Artinya : “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” (QS. Al Baqoroh : 185)
Diantara beberapa kemudahan yang diberikan Allah swt kepada
hamba-hamba-Nya didalam beribadah misalnya: dibolehkan bagi seseorang
menggunakan debu untuk bertayamum ketika dirinya tidak menemui air untuk
berwudhu atau memilikinya akan tetapi hanya cukup untuk minum saja,
dibolehkan bagi seorang musafir (yang melakukan perjalanan jauh)
menggabungkan (jama’) dua shalat, yaitu zhuhur dan ashar atau maghrib
dan isya serta dibolehkan baginya memotong jumlah rakaat shalat (qoshor)
yang empat rakaat menjadi dua raka’at kecuali shubuh dan maghrib, dan
dibolehkan bagi seorang yang sedang sakit payah untuk tidak berpuasa di
bulan ramadhan dan banyak lagi yang lainnya.
Termasuk diantara kemudahan syariat islam ini adalah dibolehkan bagi
seseorang yang lupa tidak melaksanakan shalat untuk kemudian
melaksanakannya ketika dirinya teringat dan juga dibolehkan bagi
seseorang yang tertidur tidak melaksanakan shalat shubuh untuk kemudian
melaksanakannya ketika dirinya terbangun walaupun waktu shubuh itu telah
habis, berdasarkan sabda Rasulullah saw,”Barangsiapa yang lupa
(melaksanakan) shalat atau tertidur maka kafaratnya adalah
melaksanakannya (shalat itu) ketika dia teringat.” (HR. Muslim)
Firman Allah swt :
فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي
Artinya : “Maka sembahlah aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat aku.” (QS. Thaha : 14)
Wallahu A’lam